Usai sukses menyelamatkan kerajaan bisnis keluarga yang menghidupi
lebih dari 10.000 orang, Michelle memilih membangun kerajaan batiknya sendiri
dari nol. Dia percaya 53 titik butik Bateeq di Indonesia memberikan opsi
tampilan batik modern Indonesia yang terus bekembang.
Michelle Tjokrosaputro merupakan salah satu perempuan pengusaha
inspiratif yang ulet. Sebelum memmulai lembaran baru di Bateeq, dia ‘jatuh
bangun’ menyelamatkan PT Dan Liris dari kebangkrutan di tahun 2000. Sama halnya
dengan memandang Indonesia dia usia 71 tahun sebagai bangsa yang pantang
menyerah.
Sekembalinya dari Paris, dia tak canggung turun tangan menyelamatkan
perusahaan yang menghidupi lebih dari 10.000 orang. Dalam waktu 10 tahun, dia
membangkitkan kembali PT Dan Lirs sebagai perusahaan sehat. “Perjuangan
menyelamatkan perusahaan ini demi ayah saya. Sebelum meninggal, beliau berpesan
untuk menjaga Dan Liris tetap hidup,” kenangnya. Sejak 2012 memimpin PT Efrata
Retailindo, darah pembisnis batik tetap mengalir dalam diri Michelle. Produk pertamanya
adalah Bateeq dengan konsep segar dan kekinian.
Dalam pengelolaan bisnisnya, Michelle serius menerapkan kesetaraan
genre. “Di perusahaan kami, lebih dari 50% pegawai saya perempuan. Beberapa posisi
penting diisi oleh perempuan. Salah satu kegiatan CSR perusahaan kami yang memberikan aneka pelatihan handicraft kepada ibu-ibu di Solo,
Temanggung, Bantul, dan Cirebon yang hasilnya akan diekspor ke berbagai negara
di Eropa maupun Amerika. Mereka berkarya sekaligus menopang ekonomi rumah
tangga,” ungkap ibu tiga putra ini.
Sejak dua tahun berdiri, 35 butik Batteq telah dibuka dengan
penyebaran di Jakarta, Makassar, Palembang, Batam, Denpasar, Manado, dan
Balikpapan. Tengah tahun ini, jumlah butiknya mencapai 53. Buteeq pun hadir
menjadi butik fashion pertama di Stasiun Gambir, Stasiun Bandung, danStasiun
Gubeg Surabaya. Michelle menginginkan Bateeq sebagai butik fashion pertama yang hadir
di semua stasiun kereta Indonesia.
great woman
BalasHapus