Kamis, 22 September 2016

PRESIDEN DIREKTUR PT EFRATA RETAILINDO, MICHELLE TJOKROSAPUTRO






Usai sukses menyelamatkan kerajaan bisnis keluarga yang menghidupi lebih dari 10.000 orang, Michelle memilih membangun kerajaan batiknya sendiri dari nol. Dia percaya 53 titik butik Bateeq di Indonesia memberikan opsi tampilan batik modern Indonesia yang terus bekembang.

Michelle Tjokrosaputro merupakan salah satu perempuan pengusaha inspiratif yang ulet. Sebelum memmulai lembaran baru di Bateeq, dia ‘jatuh bangun’ menyelamatkan PT Dan Liris dari kebangkrutan di tahun 2000. Sama halnya dengan memandang Indonesia dia usia 71 tahun sebagai bangsa yang pantang menyerah.

Sekembalinya dari Paris, dia tak canggung turun tangan menyelamatkan perusahaan yang menghidupi lebih dari 10.000 orang. Dalam waktu 10 tahun, dia membangkitkan kembali PT Dan Lirs sebagai perusahaan sehat. “Perjuangan menyelamatkan perusahaan ini demi ayah saya. Sebelum meninggal, beliau berpesan untuk menjaga Dan Liris tetap hidup,” kenangnya. Sejak 2012 memimpin PT Efrata Retailindo, darah pembisnis batik tetap mengalir dalam diri Michelle. Produk pertamanya adalah Bateeq dengan konsep segar dan kekinian.

Dalam pengelolaan bisnisnya, Michelle serius menerapkan kesetaraan genre. “Di perusahaan kami, lebih dari 50% pegawai saya perempuan. Beberapa posisi penting diisi oleh perempuan. Salah satu kegiatan CSR perusahaan kami yang memberikan aneka pelatihan handicraft kepada ibu-ibu di Solo, Temanggung, Bantul, dan Cirebon yang hasilnya akan diekspor ke berbagai negara di Eropa maupun Amerika. Mereka berkarya sekaligus menopang ekonomi rumah tangga,” ungkap ibu tiga putra ini.

Sejak dua tahun berdiri, 35 butik Batteq telah dibuka dengan penyebaran di Jakarta, Makassar, Palembang, Batam, Denpasar, Manado, dan Balikpapan. Tengah tahun ini, jumlah butiknya mencapai 53. Buteeq pun hadir menjadi butik fashion pertama  di Stasiun Gambir, Stasiun Bandung, danStasiun Gubeg Surabaya. Michelle menginginkan Bateeq sebagai butik fashion  pertama yang hadir di semua stasiun kereta Indonesia.


1 komentar: